A. Pengertian Belajar
Belajar
adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja
untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya : dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat
melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Perubahan
tersebut merupakan perubahan yang timbul karena adanya pengalaman dan
latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
Proses belajar adalah mengalami, berbuat mereaksi dan melampaui (under going).
Disengaja, bahwa proses belajar timbul karena ada suatu niatan
B. Prinsip Belajar
Landasan
utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kesiapan mental. Tanpa
kesiapan mental, maka tidak akan dapat bertahan terhadap berbagai
kesukaran (kesulitan) yang dihadapi selama belajar.
Setiap
peserta didik hendaknya mempunyai minat yang besar terhadap semua mata
diklat yang diterima di sekolah. Suka atau tidak suka semua mata diklat
harus ditempuh. Sikap membenci mata diklat tidak ada manfaatnya, yang
terbaik adalah mengambil sikap positif dengan berusaha menyukai semua
mata diklat yang diajarkan. Karena suka tidak suka mata diklat tersebut
harus ditempuh pada jenjang pendidikan yang mereka ikuti.
II. HAMBATAN BELAJAR
Setiap proses pasti ada hambatannya, termasuk dalam belajar. Hambata muncul dari dalam diri maupun dari luar diri.
A. Hambatan dari dalam diri
|
B. Hambatan dari luar diri
|
Menurut Stine persepsi negatif adalah merupakan hambatan yang paling mempengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam belajar.
Persepsi negatif yang bisa menghambat suatu proses belajar diantaranya :
1. Saya bodoh
Pada saat pernyataan ini muncul, dalam diri akan muncul perasaan minder, malas
/tidak bersemangat
Solusi
Tanamkan dalam diri, bahwa didunia ini tidak ada orang bodoh, yang ada
adalah orang yang malas dan tidak mau berusaha.
2. Belajar Membosankan
Pada saat muncul pernyataan bahwa belajar membosankan maka didalam diri kita
akan muncul perasaan gelisahdan tidak suka à dampaknya susah dalam
memfokuskan perhatian memahami apa yang dipelajari.
Solusi
ubah pernyataan belajar membosankan menjadi
Belajar itu menyenangkan, melibatkan dan sangat menarik (selalu diulang sebelum belajar/latihan)
3. Saya bukan pelajar yang baik
Keraguan dan perasaan negatif akan menghambat optimalisai potensi diri.
Solusi
Selalu tanamkan dalam pikiran kita ”Saya seorang pelajar yang hebat, selalu siap
mempelajari dan melakukan banyak hal yang lebih baik”
4. Saya tidak dapat memahami subjek ini / tidak dapat belajar
Otak kita memiliki kemampuan untuk mempelajari semua hal. Kita tidak bisa
memahami sesuatu karena sebelum mencoba belajar/mempelajari sesuatu saluran
mental yang berfungsi untuk menerima informasi dalam proses belajar sudah kita
sumbat/tutup dengan pernyataan tersebut.
Solusi sugesti diri kita dengan pernyataan : ”Saya mampu mempelajari / memahami
semuanya, baik matematika, bahasa Inggris dan banyak lagi ilmu yang ada di dunia
ini”
Ketika pernyataan diatas dikeluarkan terus menerus, maka akan terkirim perintah
”penghapusan” mental ke otak, dimana perintah tersebut akan menghapus bersih isi
file-file mentalàmudah lupa dengan apa yang dipelajari.
Solusi Hentikan otak kita dari kalimat-kalimat yang merusak diri, dan gantikan dengan
percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang betapa kuat kemampuan belajar
kita yang diwariskan sejak lahir. Dengan mengubah pernyataan diatas menjadi ”Saya
sudah belajar mengingat banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat dan
akan mengingat semua yang saya pelajari”
III MODALITAS BELAJAR
A. Menggunakan Otak dengan Maksimal
1. Otak Kanan
Otak kanan berhubungan dengan hati (tersembunyi di bawah sadar), bertugas untuk memunculkan kreativitas (creativity), imajinasi (imagination) dan emosi (emotion). Penggunaan dari otak kanan lebih dominan hingga mencapai 80%
2. Otak Kiri
Untuk otak kiri berhubungan dengan pikiran (terlihat dipermukaan). Tugas otak kiri berkenaan dengan menganalisis (analysis), logika (logic),kalkulasi / berhitung (calculation) dan meneliti (detail). Untuk penggunaannya hanya mencapai 20%
Menggunakan Gaya belajar yang tepat
Agar mendapatkan hasil belajar yang optimal, proses belajar mesti kita sesuaikan denga gaya belajar yang sesuai dengan diri kita
Macam-macam gaya belajar :
Gaya Belajar Visual
belajar dengan cara melihat, membayangkan dan memperhatikan secara langsung objek yang dipelajari.
Gaya Belajar Audio
belajar dengan cara mendengarkan dari sumber ajar (diterangkan, radio/kaset, nada, irama, suasana heboh, suasana gaduh dll)
Gaya Belajar Kinesthetic
belajar dengan cara bergerak, merasa, menyentuh, menggengam, menangkap, menekan (dingin, kasar, tebal, tipis dll)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar